Lead
adalah bagian penting dari suatu berita. Letaknya di bagian paling atas,
setelah judul dan dateline (bila dia berita hard news).
Banyak
pilihan lead; sebagian untuk menyentak pembaca, sebagian untuk menggelitik rasa
ingin tahu pembaca, dan yang lain untuk mengaduk imajinasi pembaca. Dan masih
ada yang lain, yaitu lead untuk memberi tahu pembaca tentang cerita yang
bersangkutan secara ringkas. Penulis jarang menyadari pentingnya memilih lead
dengan cermat.
Berbagai
jenis lead :
Lead
ringkasan
Lead
ini sama dengan yang dipakai dalam penulisan "berita keras". Yang
ditulis hanya inti ceritanya, dan kemudian terserah pembaca apakah masih cukup
berminat untuk mengikuti kelanjutannya.
Lead
yang bercerita.
Lead
ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca
dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan satu suasana dan membiarkan
pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian
secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca
mengidentifikasikan diri di tengah-tengah kejadian yang berlangsung.
Hasilnya,
berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah
merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan (film) kehausan di tengah
padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk Anda menyaksikan film horor?
Lead
semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan seorang wartawan
yang melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina yang lagi
dilanda perang saudara.
*
Kami makan anggur kematian, dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis
dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah
milik muslim yang istrinya belum lama tewas oleh bom orang Serbia. Ini senja di
Bosnia, langit sama biru tuanya dengan anggur-anggur itu. (TEMPO, 27 Maret
1993, "Potret Berdarah dari Dalam").
Lead
deskriptif.
Lead
deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh
atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk menulis profil pribadi.
Lead
yang bercerita meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan
lead deskriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi
menonton, mendengar, dan mencium baunya.
*
Wajah Syaiful Rozi bin Kahar samasekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak
laut. Ia berpembawaan halus, sopan, dan ramah (TEMPO, 28 Agustus 1993,
"Perompak yang Halus dan Ramah").
Atau
sebuah lead deskriptif bisa menampilkan tokohnya dalam perwatakan yang menarik,
dengan cara menggambarkan sebuah latar (dekor) yang tepat.
*
Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya, Soleka, yang sedang
mandi sore itu. Dari balik pagar sumur yang jarang, ia melihat kain basahan
Soleka sering tersibak (TEMPO, 2 Januari 1993, "Kasmaran Maut di Sarang
Elang").
Lead
kutipan.
Kutipan
yang dalam dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila yang dikutip
orang yang terkenal. Kutipan harus bisa memberikan tinjauan ke dalam watak si
pembicara.
*
"Tangkap hidup atau mati." (TEMPO, 29 Januari
1994, "Hidup atau Mati: Gendut Dicari").
Lead
pertanyaan.
Lead
ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca.
Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Penulis yang menggunakan lead ini tahu
bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin
ditimbulkan oleh lead ini rasa ingin tahu pembaca: yang belum tahu, mestinya
terus ingin membacanya; sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu-ragu apakah
pengetahuannya cocok dengan informasi penulis.
Banyak
penulis enggan memakai lead ini karena pembaca serinq dibuat kesal oleh
jebakannya. Biasanya lead bercerita atau deskriptif lebih disukai.
*
Berapa gaji Presiden Soeharto sekarang? (TEMPO, 23 Januari
1993, Presiden Naik, DPR Naik).
Lead
menuding langsung.
Bila
penulis berkomunikasi langsung dengan pembaca, ini disebut lead menunjuk
langsung. Ciri-ciri lead ini adalah ditemukannya kata "Anda" yang
disisipkan pada paragraf pertama atau di tempat lain.
Keuntungannya
jelas. Pembaca -- kadang-kadang tidak secara sukarela -- menjadi bagian cerita.
Penyusunan kata-katanya melibatkan Anda secara pribadi dalam cerita itu.
*
Bila Anda punya nama "kodian", harap hati-hati. Salah-salah Anda
kena cekal, tak boleh ke luar negeri (TEMPO, 30 Januari 1993,
"Gara-gara Nama Sama".)
Lead
penggoda.
Lead
penggoda ini adalah cara untuk "mengelabui" pembaca dengan cara
bergurau. Tujuan utamanya menggaet perhatian pembaca dan menuntunnya supaya
membaca seluruh cerita.
Lead
jenis ini biasanya pendek dan ringan. Umumnya dipakai teka-teki, dan biasanya
hanya memberikan sedikit, atau sama sekali tidak, tanda-tanda bagaimana cerita
selanjutnya.
*
Angka yang ditunggu-tunggu itu keluar juga: sekitar 50. (TEMPO, 4
Januari 1992, "Angka Misterius Santa Cruz".)
Cara
lain menampilkan lead jenis ini, mengiming-imingkan (memamerkan) potongan fakta
di depan hidung pembaca supaya terpancing untuk terus membaca:
*
Pendatang baru itu tampak misterius dan agak menakutkan. Namanya memang bagus,
Chlamydia pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti
(TEMPO, 19 Februari 1994, "Chlamydia yang Mempersulit Diagnosa").
Pembaca
yang tak tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa punya asosiasi macam-macam
membaca lead itu: apakah itu seseorang, atau benda, atau apa. Barulah di
kalimat-kalimat berikutnya diceritakan yang sebenarnya: "Itulah kuman
penyebab penyakit radang paru-paru, yang tidak tergolong jenis bakteri, tapi
juga bukan virus. Para ahli mengatakan, kuman itu membawa sebagian sifat
bakteri, sebagian lagi sifat virus."
Pembaca
yang sudah tahu tentang kuman itu pun diharapkan tetap ingin membaca artikel
ini, karena diiming-iming dengan kata "misterius" dan
"menakutkan". Benarkah si Chlamydia itu semisterius dan semenakutkan
sebagaimana ia ketahui, atau kurang dari itu, atau lebih menakutkan?
Lead
nyentrik.
Hijau
sayuran
Putihlah
susu
Naik
harga makanan
Ke
langit biru
Reporter
yang imajinatif -- meskipun tidak puitis -- bisa mencoba lead seperti ini pada
saat menulis cerita tentang kenaikan harga. Lead ini memikat dan informatif.
Gayanya yang khas dan tak kenal kompromi itu bisa menarik pembaca, hingga
ceritanya bisa laku.
Lead
ini paling ekstrem dalam bertingkah. Tapi kekurangajarannya bisa menggaet
pembaca, bila reporter bisa mengikuti langkah pertamanya itu dengan cerita yang
lincah dan hidup. Tapi nada lead ini susah dijaga sepanjang keseluruhan cerita.
Beberapa
koran enggan memakai lead ini. Memang ada bahayanya. Wartawan hidup dalam dunia
kata-kata. Lead nyentrik membuka peluang wartawan untuk mengobral permainan
kata hingga memualkan. Hanya kebijaksanaan yang tegas yang bisa mencegah
banjirnya permainan kata itu.
Lead
nyentrik bisa juga hanya melukiskan suara bunyi-bunyian. Misalkan: "Tak
dududuktak. Duk." (TEMPO, 5 Januari 1985, "Mereka Bergerak,
Selebihnya Silakan Lihat.")
Lead
gabungan.
Di
surat kabar sering ditemukan lead yang merupakan gabungan dari dua atau tiga
lead, dengan mengambil unsur terbaik dari masing-masing lead.
Lead
kutipan sering digabungkan dengan lead deskriptif.
*
"Bukan salahku bahwa aku belum mati sekarang," kata Fidel Castro
dengan senyum lucu (TEMPO, 7 Mei 1994, "Castro, Revolusioner yang
Belum Pensiun").
Lead
penggoda bisa digabung dengan lead kutipan.
MENULIS
LEAD
Sekali
reporter memilih lead dan memilih pendekatan dasarnya, ia menghadapi problem
memilih kombinasi kata-kata.
Bagaimanapun
imajinatif dan menariknya gagasannya untuk satu lead yang bagus, ia masih bisa
tergelincir dalam merenggut perhatian pembaca bila kombinasi kata-katanya
payah.
Misalnya:
* Setiap pagi, sekitar pukul 07.30, ketika matahari masih
bersinar merah di Percut, sebuah kota pantai 22 kilometer dari Medan, Hotman
Sinaga, 32 tahun, memulai pekerjaannya sebagai penyadap tuak. Ia kayuh
sepedanya menuju kebun kelapa....(TEMPO, 11 Juni 1994, "Ketika Minuman
Keras Melekat Bersama Tradisi").
Lead
tersebut terlalu panjang, tapi untunglah susunan kata-katanya bagus. Ide yang
sama bisa ditulis lebih jelek oleh reporter yang kurang mampu :
Pagi-pagi,
lebih kurang pukul 07.30. pagi, ketika matahari terlihat bersinar merah di
Percut, yakni sebuah kota pantai yang terletak lebih kurang 22 kilometer dari
Medan, seorang penyadap tuak bernama Hotman Sinaga, 32 tahun, mulai bekerja
sebagai penyadap tuak....
Bandingkanlah
kedua lead itu. Idenya sama. Hal yang dibicarakan juga sama. Tapi yang pertama
lebih efektif dan ringkas, sedangkan yang kedua banyak kata bisa dihilangkan
tanpa mengubah gambaran yang ingin disampaikan.